2017....

2017...
Post pertama di tahun ini.

Entah apa yg terjadi, aku saja bingung dan tidak mengerti. Pada posisi wanita yang menahan semuanya sendiri, apa mungkin ada manusia lain yang mengerti dan dapat menenangkan hati?

Sakit, bingung, marah, benci, dendam, gila, tidak percaya. Semuanya ku rasakan saat ini. Bagaimana mungkin, seorang wanita yg menahan semuanya sendiri akan selalu bertahan di sisimu? Hidup ini butuh pendengar dan juga didengar. Butuh mengerti dan dimengerti. Butuh percaya dan dipercaya. 

CINTA?
Saat ini aku sedikit meragukan hal itu. Tidak seperti dulu lagi, aku rela sakit berkali-kali demi kata itu :)
Yang rela lelah dan sakit berkali-kali demi cinta. Aku sekarang sudah cukup dewasa, kepala dua bukan umur yang muda lagi. Saat ini juga, masanya aku ataupun kamu mencari dan mendapatkan pasangan yang bisa mengerti, mendengarkan, menjadi teman hidup yang baik, memberi pengertian yang baik, membangun obrolan yang tidak ada habisnya, dan tidak pernah berhenti memberi maaf satu sama lain dengan menua bersama.

Pengalamanku cukup indah sehingga membentuk pribadi seperti saat ini, dan tidak kalah sakit sehingga membuatku tidak bisa langsung mempercayai orang lain. Aku hanya ingin, menjalankan kehidupan yg damai. Masa laluku memang pahit dan sakit sekali, apakah aku tidak boleh memperbaiki masa depan ku untuk orang yang benar-benar mencintai dan menyayangiku dengan tulus? Dan tidak lupa untuk membahagiakan kedua orang tuaku?

Saat ini rasanya begitu sakit, kamu tidak akan tau seperti apa yg aku rasakan. Rasanya mau gila, pikiranku bercabang. Di tengah tuntutan untuk meraih gelar sarjana (skripsi) dan juga masalah ini. Orang tua ku saja sangat hati2 untuk menjaga mood ku saat ini. Bismillah, ya Allah tolong kuatkan aku.

Komentar

  1. Kata helen keller, meskipun dunia ini penuh dengan penderitaan, tapi dunia ini juga punya cara mengatasi penderitaan itu

    BalasHapus
  2. Kata helen keller, meskipun dunia ini penuh dengan penderitaan, tapi dunia ini juga punya cara mengatasi penderitaan itu

    BalasHapus

Posting Komentar