Cerita Baru : Akan Tiba Saatnya

Halo semua...
Apa kabar? Semoga baik-baik saja ya :)
Saat ini aku pengen bahas masa depan.
Soalnya ga guna juga bahas tentang masa lalu haha.
Ya, kalo dihitung-hitung sekarang kan aku udah mau masuk semester 6 nih.
Udah mau KKN, skripsi dan lain-lain juga trus wisuda. Yeay!!
Kalo ngomong masalah wisuda seneng deh, tapi prosesnya ga dipungkiri jatuh bangun banget wkwk.
Bagi teman-teman yang udah pernah bikin skripsi, kalian tau lah ya gimana rasanya.
Aku lagi proses nih, doain lancar ya semuanya :)
Eits, habis wisuda planningnya apa nih?
Kuliah lagi? Kerja? Nikah?
Wow...
Planning ku sih mau lanjut kuliah lagi kalo ada rejeki.
Tapi kalo ada kesempatan yang lain kerja ataupun nikah, why not?
Terlebih kalo aku bisa bikin lapangan kerja baru ^^
Aku bercita-cita menjadi Akuntan dan ingin menjadi anggota dari IAI (Ikatan Akuntan Indonesia).
Dulunya sih pengen masuk IDI wkwk, berhubung semenjak SMA kelas 2 aku phobia darah dan orangnya perasa banget serta "jijikan" (apa ya Indonya wkwk, kalo tempatku sih penjijik=orang yang takut megang/nemu yg kotor-kotor dan luka yg mengerikan)
Hahahaha, bingung bilangnya apa.
Ditambah lagi aku udah tau bagaimana proses kuliah di bidang itu, aku takut kalah di perjalanan. Mana biaya kuliah di sana yang ga murah duh duh, kasian orang tua ku nantinya udah ngeluarin banyak biaya tapi akhirnya aku mundur di tengah :") makanya aku lebih milih Akuntansi, sama-sama ada forum ikatannya juga kan wkwk.
Semoga saja takdir mempertemukan ku ke jalan itu, aamiin.
Lanjut lagi ke kuliah, semoga aku masih terus diberi semangat untuk terus menuntut ilmu :") terkadang, sampai sini aja aku merasa "kok lelah ya"..
Tapi masih inget masa depan yg panjang perlahan pikiran itu menghilang.
Disamping dalam diri ku yg mempunyai semangat, aku juga membutuhkan lingkungan yang mendukungku.
Baik dari keluarga, teman, atau pasangan.
Aku membutuhkan orang-orang itu untuk bantu support, memberi percikan bara api yang nantinya bisa membakar jiwa dan semangatku untuk itu semua.
Aku tidak membutuhkan orang-orang ataupun lingkungan yang hanya bisa membuatku stress dan down.
Kepada orang-orang terdekatku, jadilah bagian dari perjalanan kesuksesanku :") karna aku juga ingin nanti merayakannya bersama kalian..
Terutama saat ini aku kuliah dan jauh dari orang tua, hanya dorongan semangat secara langsung dari teman, orang-orang sekitarku dan pasangan yang memberikan efek langsung pada suasana hati dan semangat belajar.
Terima kasih ya jika kalian sudah ingin membantu untuk tidak menjatuhkan semangatku :) cukup itu saja :)
Masalah selanjutnya, nikah.
Wkwkwkwk....
Waktu aku SD, target nikah ini pernah dibahas iseng-isengan oleh ku dan teman dekatku waktu acara maulid nabi di masjid dekat sekolah.
Kita nulis planning ke depan, cita-cita, karir, target menikah, dan pekerjaan yang diharapkan.
Nah, untuk yang target nikah aku nulis 23 atau 24.
Tapi sampe sekarang kalau dipikir-pikir target nikah umur segitu memang sudah cukup baik.
Yaa, target ku belum berubah kok wkwk.
Memang pengen nikah muda, biar selisih jarak antara aku dan anakku tidak terlalu jauh.
Biar nanti masih bisa jalan-jalan ke mall bareng seperti sama temennya sendiri.
Kan asikk tu ^^
Dan nantinya, bila saatnya sudah tiba.
Aku sudah menjadi ibu dan juga menjadi seorang istri.
Aku menginginkan, terutama interaksi kepada anak-anakku.
Aku ingin dengan kelembutan, bukan dengan cara kasar.
Terutama anak perempuan :)
Anak laki-laki saja jika diberlakukan kasar pertumbuhan ke dewasanya akan kurang baik.
Apalagi anak perempuan, emosionalnya yang kuat membuat apa yang dia rasakan di masa kecil baik/buruk akan selalu diingatnya. Itu juga akan mempengaruhi psikisnya di masa remaja.
Jika dia mempunyai pengalaman yang buruk dengan kekerasan, maka di masa menginjak remaja dan dewasanya akan sangat berbeda terhadap anak yang di waktu kecilnya diasuh dan dirawat dengan kelembutan dan tidak ada kekerasan dalam keluarganya.
Maka dari itu, aku sangat mendambakan keluarga yang penuh keceriaan dan keharmonisan.

NO KEKERASAN DALAM BENTUK APAPUN :)

Aku berharap, nanti suamiku dapat menciptakan dan membangun kehidupan keluarga yang seperti itu. Aamiin.
Jadilah pemimpin yang bijaksana, disegani karena wibawa. Bukan ditakuti karena kekerasan. Karena pemimpin yang sebenanrnya adalah pemimpin yang bisa membangun wibawanya di depan anak buahnya. Sedangkan pemimpin yang ditakuti karena kekerasannya, tidak lebih dari preman pasar :)
Semoga nanti kamu bisa menjadi pemimpin yang baik untuk dunia dan akhirat keluargamu, Mas.
Yaa, akan tiba saatnya.. :)

Komentar

  1. Ternyata, kamu juga pernah mau masuk sekolah kedokteran. Tapi akhirnya terdampar di ekonomi. Setidaknya aku jga pernah mengalami itu. Melamar sekolah kedokteran begengsi di eropa setelah lulus sma, aku pikir itu keren. Hanya karena gengsi, akhirnya semua peluang tertutup bagiku.

    BalasHapus

Posting Komentar