BISA KARENA BIASA




Aku takut...
Aku takut sendiri..
Menjalani semuanya dengan kesendirian
Tanpa ada seseorang itu..
Iya, dia yang senantiasa bergeliat di hati dan pikiranku :)
Yang sama-sama saling mengkhawatirkan..
Aku menginginkanmu wahai cinta..

Aku terbiasa hidup dengan senyum nyatamu.
Yang selalu menyapaku sepanjang hari.
Menguatkanku ketika ku sakit.
Membangunkanku ketika ku terjatuh..
Saat ini, yang ku lakukan hanya berusaha tanpa kehadiranmu disepanjang hariku..
Aku tak tahu, dengan kesibukkan apalagi mencoba bersembunyi..
Mencoba menguatkan semuanya..
Merasa bahagia sendiri, karena mungkin itu kebohonganku.

Aku tidak terbiasa..
Hatiku sesungguhnya tidak sekuat baja untuk bertahan..
Aku merindukannya..
Yang bisa menemaniku..
Menemani di tengah kesendirianku..
Mungkin aku tertatih saat ini..
Mencoba mengeksekusi hati sendiri..

Sulit untuk menyebutnya seperti apa.
Aku sendiri bingung, apa yang sebaiknya aku lakukan..
Aku takut salah dalam mengambil keputusan untuk semua ini..
Salah dalam menentukan pilihan hati..
Walau mungkin ada beberapa yang mencoba mengetuknya..
Apa aku sanggup menerima "DIA" , salah satu dari mereka ke dekapanku.
Menghuni sekeping hatiku..

Memberi hati dan cinta tulusnya untukku??
Jujur, aku tidak terbiasa dengan keadaan ini.
Keadaan dimana aku tidak tahu harus dimana..
Aku biasa dikelilingi mereka, teman-temanku..
Tapi, ada satu hal membuatku tidak terbiasa..
Saat ini, aku masih mempertahankanmu..
Apakah itu sudah benar-benar ditutup dan akan dilupakan?
Jika "IYA" , aku akan berusaha untuk siap.
Aku akan mencoba membukanya kembali dengan seseorang yang baru dalam hidupku.

Aku mencoba terbiasa tidak mendapatkan salam dan  perhatian dari sosok itu.
Cukup lama aku menunggu kebaikanmu..
Tapi itu kosong, kamu tidak menyapaku..
Berniat untuk menoleh ke arahku saja mungkin tidak.
Memang aku hanya sebagai seseorang yang mungkin berharga saat itu di hatimu..
Tidak untuk saat ini..

Aku ingin bertanya, "Apa aku salah dengan tindakanku selama kita membisu?"
Selama kita saling menyendiri.
Apa Aku saat ini sudah kuat untuk menerima yang lain?
Semua itu juga karena sebuah alasan.
Alasan yang mungkin cukup menguatkan tindakanku ke depannya..

Aku selalu terbiasa dengan sosok penjaga hati. Dengan hanya 4 bulan 1 hari pun aku sulit untuk melepas dan merelakannya. Dan itu pun aku coba dengan waktu 5 bulan. Itupun belum serius aku jalani untuk selanjutnya. Hanya ingin menghapus rasa sepi. Saat ini, aku mencoba terbiasa dengan keadaannya. Bertahun-tahun aku terbiasa dengan kehadiranmu. Apa aku kuat untuk menjaga hati ini sendiri? Aku juga membutuhkan teman, tempat dimana hatiku bersandar. Karena aku terbiasa dengan semua itu. Aku masih bingung harus bagaimana. Apa saat ini aku hanya terlelap dalam lamunan? Entahlah...

Apa aku harus masih menunggu ketidakpastian itu?
Yang mungkin entah kap[an menoleh ke arahku?
Ataukah saatnya aku menemukan hati yang baru?
Sosok yang baik dan ikhlas dalam menerimaku.
Yang tidak hanya sekedar baik, tetapi juga ikhlas dalam menghadapinya bersamaku nantinya..

"Orang yang baik itu banyak, tapi hanya sedikit yang ikhlas"
Kata-kata itu terkadang membuatku bertanya, "Apakah kamu ikhlas mencintaiku?" :)

"Daun yang jatuh tidak pernah membenci angin" ~Tere Liye 
Iya, itu yang ku lakukan saat ini..
Ikhlas..
Mencoba biasa dan terbiasa..
Mungkin bersiap untuk menerima keping yang baru atau tetap dalam kebisuan dan kesendirian... :')


Komentar